Semua Tentang Bola | Members area : Register | Sign in

Other Post :

Video Asyik :

Tak Sportif :

Info Artis :

Hari ini,

KLB PSSi Ini Sudah Di Skenario Sejak Konggres Di Solo

Share Artikel :
Kisruh sepak bola Nasional memasuki babak baru. Bahkan, kali ini terasa semakin panas, menyusul teguran FIFA dan AFC minta agar PSSI cepat ambil tindakan terkait carut marutnya kompetisi di Indonesia.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, La Nyala Mattaliti yang kini penggerak Kelompok 14 (K-14) kembali buka-bukaan. Seperti yang pernah disampaikan dalam acara diskusi Indonesia Lawyer Club di TVOne beberapa waktu lalu, La Nyala menegaskan tidak menutup kemungkinan gerakan K-14 mengarah kepada Kongres Luar Biasa (KLB).

Namun, tegas La Nyala, bahwa patut digarisbawahi rencana KLB untuk menggoyang Djohar Arifin Husein itu sudah dirancang sejak KLB di Solo oleh Kelompok-78.

“Saya dulu sebagai salah satu anggota K-78 diberitahu agar memberikan suara oleh kawan-kawan kepada Djohar. Awalnya, sempat bertanya-tanya mengapa harus Djohar? Lalu, kawan- kawan beritahu kalau Djohar hanya direncanakan mengetuai PSSI selama tiga bulan,” ungkap La Nyala.

Hal ini yang sempat menjadi pertanyaan publik bahwa kepemimpinan Djohar memang sudah diskenariokan sejak awal. “Ya, saya tidak tahu selanjutnya di KLB kawan-kawan mau mengganti Ketum itu terserah mereka,” katanya.  Dengan begitu, praktis saat ini mestinya “kontrak” posisi Djohar sebagai Ketum PSSI sudah habis.

Rupanya, tidak meleset yang disampaikan La Nyala bahwa kisruh yang terjadi di PSSI  ini diskenario sejak kongres di Solo. Faktanya, ketika itu peserta kongres sebenarnya menghendaki Arifin Panigoro dan George Toisutta jadi Ketum PSSI.

Saat ini, PSSI dalam kepemimpinan Djohar Arifin kembali berada dalam kondisi carut marut tak ubahnya situasi menjelang lengsernya Nurdin Halid. Semua ini setelah 14 klub menolak format kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang diikuti 24 tim.

Seperti diketahui, K-14 bersatu tidak akan mengikuti kompetisi LPI,  karena dianggap melanggar statuta, dan K-14 memilih mengikuti kompetisi Indonesia Super League.

“Saya sangat menolak semua skenario itu. Teman-teman Pengprov (Pengurus Provinsi, red) dan klub Insya’Allah juga menolak. KLB menuju PSSI baru, yg mengayomi anggota. Bukan menciderai sepak bola Nasional,” cetusnya.

Sementara itu, Ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya menyatakan sangat mendukung KLB. “Kongres  Luar Biasa (KLB) sudah harga mati. Tidak perlu ditawar-tawar lagi. Kenyataan Persipura tidak didaftarkan PSSI ke Liga Champions Asia (LCA), sudah benar-benar melukai kami. Percuma PSSI datang ke sini melobi kami masuk Liga Primer Indonesia,” tandasnya.   *catur prasetya
De originele berichten zijn hier