Ketua Harian Persipura Jayapura La Sya
mengancam bahwa mereka akan mengundurkan
diri dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
jika kongres luar biasa (KLB) untuk memilih
pengurus baru gagal terlaksana.
"Ya, mundur saja, buat apa juga berada di
organisasi yang sudah tidak ikut aturan, " kata La
Sya, Jumat, 23 Desember 2011. Para penggagas
KLB PSSI menjadwalkan agenda pemilihan ketua
umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite
Eksekutif PSSI selambat-lambat nya pada 30
Maret 2012.
La Sya mengatakan PSSI di bawah kepemimpinan
Djohar Arifin tidak berwenang membubarkan
atau membatalkan KLB.
"Kan ini sudah lebih dari dua pertiga yang hadir
(dalam rapat anggota PSSI). Jadi, mau tidak mau,
PSSI harus merestui. Soal nanti ke mana kita
kalau tidak lagi di PSSI, itu pasti ada jalan
keluarnya, " ujarnya.
KLB untuk mengganti kepengurusan baru
diputuskan dalam Rapat Akbar Sepak Bola
Nasional, yang digagas oleh Forum Pengurus
Provinsi PSSI di Grand Ballroom Hotel Pullman,
Central Park, Jakarta, Minggu lalu. KLB disepakati
oleh 452 utusan atau lebih dari dua pertiga
anggota PSSI.
"Bagi kami, KLB harga mati. Kalau tidak bisa
dilaksanakan, ya tidak bisa kami bertahan terus
bersama PSSI," ujar La Sya menambahkan.
KLB itu adalah buntut ketidakpercayaan kepada
kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan
Djohar. Mereka dinilai melanggar statuta PSSI
dan tidak menjalankan hasil keputusan kongres di
Bali pada awal tahun ini.
Persiwa Wamena juga berkukuh agar KLB
dilangsungkan. "Djohar harus diganti," kata Agus
Santoso, Manajer Persiwa.
Sebelumnya, Agus menyebut PSSI arogan karena
memberi sanksi kepada klub ISL tanpa melalui
proses sidang. "Pengecut namanya, takut
menghadapi klub yang berlaga di ISL. Kalau
berani, kenapa tidak panggil kami saja dan
berikan sanksi secara merata," katanya.
Adapun seruan agar pemain tidak menjadi
korban dalam konflik dualisme kompetisi
nasional terus disuarakan berbagai pihak. Adika
Nuraga Bakrie, putra sulung Nirwan Bakrie,
menilai semua pemain terbaik seharusnya
memiliki kesempatan yang sama dalam
memperkuat tim nasional. "Semestinya tidak ada
diskriminasi kepada pemain," ujar Ketua Klub CS
Vise, Belgia, itu.
Namun ia enggan memberi solusi kepada pihak
yang berselisih. "Saya tidak ingin dikira turut
campur. Mudah-mudahan saja mereka (pihak
berselisih) bisa segera konsolidasi. Saya rasa
pada setiap konflik hanya ada kerugian," ujarnya.
Dualisme kompetisi nasional itu bermula saat
PSSI menggelar kompetisi bertitel Indonesia
Premier League (IPL) dan menambah enam klub
baru. Sikap itulah yang kemudian menjadi salah
satu pemicu pembangkangan dari beberapa klub
yang ngotot berlaga di ISL, yang dihelat PT Liga
Indonesia, pelaksana kompetisi musim lalu yang
mandatnya sudah dicabut oleh PSSI sekarang.
Total sampai saat ini sudah 13 klub yang
dihukum PSSI dengan sanksi beragam, seperti
degradasi ke Divisi Utama musim selanjutnya dan
denda dari Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.
De originele berichten zijn hiermengancam bahwa mereka akan mengundurkan
diri dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
jika kongres luar biasa (KLB) untuk memilih
pengurus baru gagal terlaksana.
"Ya, mundur saja, buat apa juga berada di
organisasi yang sudah tidak ikut aturan, " kata La
Sya, Jumat, 23 Desember 2011. Para penggagas
KLB PSSI menjadwalkan agenda pemilihan ketua
umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite
Eksekutif PSSI selambat-lambat nya pada 30
Maret 2012.
La Sya mengatakan PSSI di bawah kepemimpinan
Djohar Arifin tidak berwenang membubarkan
atau membatalkan KLB.
"Kan ini sudah lebih dari dua pertiga yang hadir
(dalam rapat anggota PSSI). Jadi, mau tidak mau,
PSSI harus merestui. Soal nanti ke mana kita
kalau tidak lagi di PSSI, itu pasti ada jalan
keluarnya, " ujarnya.
KLB untuk mengganti kepengurusan baru
diputuskan dalam Rapat Akbar Sepak Bola
Nasional, yang digagas oleh Forum Pengurus
Provinsi PSSI di Grand Ballroom Hotel Pullman,
Central Park, Jakarta, Minggu lalu. KLB disepakati
oleh 452 utusan atau lebih dari dua pertiga
anggota PSSI.
"Bagi kami, KLB harga mati. Kalau tidak bisa
dilaksanakan, ya tidak bisa kami bertahan terus
bersama PSSI," ujar La Sya menambahkan.
KLB itu adalah buntut ketidakpercayaan kepada
kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan
Djohar. Mereka dinilai melanggar statuta PSSI
dan tidak menjalankan hasil keputusan kongres di
Bali pada awal tahun ini.
Persiwa Wamena juga berkukuh agar KLB
dilangsungkan. "Djohar harus diganti," kata Agus
Santoso, Manajer Persiwa.
Sebelumnya, Agus menyebut PSSI arogan karena
memberi sanksi kepada klub ISL tanpa melalui
proses sidang. "Pengecut namanya, takut
menghadapi klub yang berlaga di ISL. Kalau
berani, kenapa tidak panggil kami saja dan
berikan sanksi secara merata," katanya.
Adapun seruan agar pemain tidak menjadi
korban dalam konflik dualisme kompetisi
nasional terus disuarakan berbagai pihak. Adika
Nuraga Bakrie, putra sulung Nirwan Bakrie,
menilai semua pemain terbaik seharusnya
memiliki kesempatan yang sama dalam
memperkuat tim nasional. "Semestinya tidak ada
diskriminasi kepada pemain," ujar Ketua Klub CS
Vise, Belgia, itu.
Namun ia enggan memberi solusi kepada pihak
yang berselisih. "Saya tidak ingin dikira turut
campur. Mudah-mudahan saja mereka (pihak
berselisih) bisa segera konsolidasi. Saya rasa
pada setiap konflik hanya ada kerugian," ujarnya.
Dualisme kompetisi nasional itu bermula saat
PSSI menggelar kompetisi bertitel Indonesia
Premier League (IPL) dan menambah enam klub
baru. Sikap itulah yang kemudian menjadi salah
satu pemicu pembangkangan dari beberapa klub
yang ngotot berlaga di ISL, yang dihelat PT Liga
Indonesia, pelaksana kompetisi musim lalu yang
mandatnya sudah dicabut oleh PSSI sekarang.
Total sampai saat ini sudah 13 klub yang
dihukum PSSI dengan sanksi beragam, seperti
degradasi ke Divisi Utama musim selanjutnya dan
denda dari Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.