Spartacks dan The Kmers, duo pendukung fanatik
skuad Semen Padang FC, kembali bentrok pasca
'duel meet' Semen Padang dengan tamunya
Persiba Bantul, tadi sore.
Bentrokan ini dipicu oleh salah seorang anggota
Spartacks pelajar bernama Ibrahim di keroyok di
Tribun Barat oleh puluhan anggota The Kmers.
Mendengar berita itu, suasana anggota Spartacks
pun jadi tidak kondusif dan terjadilah saling
lempar antara kedua suporter.
Dampak Kejadian ini, pihak Panpel memanggil
pengurus suporter kedua belah pihak. Dari hasil
pertemuan itu kedua belah pihak setuju
memulangkan anggota The Kmers terlebih
dahulu. Dan pihak Spartacks tidak boleh
meninggalkan komplek GOR H Agus Salim
sebelum anggota The Kmers pulang.
Akan tetapi, anggota Spartacks yang akan pulang
sekitar 30 menit setelah anggota The Kmers
pulang, ternyata mereka dihadang oleh puluhan
anggota The Kmers di Marapalam kecamatan
Padang Timur.
Dalam penghadangan itu, salah seorang anggota
Spartacks dikeroyok, namun berhasil
diselamatkan oleh warga setempat. Tapi motor
yang dikendarai oleh anggota Spartacks hancur
dan diamankan di Polsek Padang Timur.
Menanggapi kejadian tersebut, pengurus
Spartacks mendatangi RS M Djamil Padang untuk
melihat anggotanya yang menjadi korban
tersebut.
Anton, Wakil Ketua Spartacks pada
www.sumbaronline. com, Sabtu malam (17/12),
mengatakan, bahwa segala biaya pengobatan
korban di tanggung oleh Spartacks.
"Sementara sepeda motor yang hancur akan
diberikan bukti dokumentasi beserta laporan
polisi untuk dijadikan bukti rekap peristiwa sesuai
yang diminta oleh Manajemen PT. KSSP," ucap
Anton.
Anton juga menghimbau, agar semua anggota
Spartacks tidak terpancing oleh kejadian ini dan
tidak membuat kejadian anarkis seperti ini.
De originele berichten zijn hierskuad Semen Padang FC, kembali bentrok pasca
'duel meet' Semen Padang dengan tamunya
Persiba Bantul, tadi sore.
Bentrokan ini dipicu oleh salah seorang anggota
Spartacks pelajar bernama Ibrahim di keroyok di
Tribun Barat oleh puluhan anggota The Kmers.
Mendengar berita itu, suasana anggota Spartacks
pun jadi tidak kondusif dan terjadilah saling
lempar antara kedua suporter.
Dampak Kejadian ini, pihak Panpel memanggil
pengurus suporter kedua belah pihak. Dari hasil
pertemuan itu kedua belah pihak setuju
memulangkan anggota The Kmers terlebih
dahulu. Dan pihak Spartacks tidak boleh
meninggalkan komplek GOR H Agus Salim
sebelum anggota The Kmers pulang.
Akan tetapi, anggota Spartacks yang akan pulang
sekitar 30 menit setelah anggota The Kmers
pulang, ternyata mereka dihadang oleh puluhan
anggota The Kmers di Marapalam kecamatan
Padang Timur.
Dalam penghadangan itu, salah seorang anggota
Spartacks dikeroyok, namun berhasil
diselamatkan oleh warga setempat. Tapi motor
yang dikendarai oleh anggota Spartacks hancur
dan diamankan di Polsek Padang Timur.
Menanggapi kejadian tersebut, pengurus
Spartacks mendatangi RS M Djamil Padang untuk
melihat anggotanya yang menjadi korban
tersebut.
Anton, Wakil Ketua Spartacks pada
www.sumbaronline. com, Sabtu malam (17/12),
mengatakan, bahwa segala biaya pengobatan
korban di tanggung oleh Spartacks.
"Sementara sepeda motor yang hancur akan
diberikan bukti dokumentasi beserta laporan
polisi untuk dijadikan bukti rekap peristiwa sesuai
yang diminta oleh Manajemen PT. KSSP," ucap
Anton.
Anton juga menghimbau, agar semua anggota
Spartacks tidak terpancing oleh kejadian ini dan
tidak membuat kejadian anarkis seperti ini.