Kapten tim The All Star Team Milan Junior Camp
mengalami nasib tragis. Setelah diganjar sebagai
kapten terbaik usai membawa timnya juara di
Milan Junior Camp Day Tournament pada 2010,
sebenarnya dia dijanjikan oleh Menpora Andi
Mallarangeng untuk ke istana menikmati
berbagai jamuan dan bertemu Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Kenyataannya, Erianto harus kembali pulang ke
rumahnya yang hampir rubuh dan menjalankan
rutinitasnya menggembala domba titipan usai
pulang sekolah.
“Saya menyesalkan kejadian yang menimpa
Erianto saat ini, namun saya tidak bisa bertindak.
Ada pejabat yang menjanjikan banyak hal
padanya termasuk main di Persib dan Timnas
U-16 PSSI. Persib itu milik Pemda Kota Bandung
bukan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kalau
Persib di bawah pemerintah provinsi Jawa Barat
semua pasti beres, Erianto tidak akan tragis
seperti ini,” ungkap Gubernur Jawa Barat, Ahmad
Heryawan, pada VIVAnews.com, Selasa 27
Desember 2011.
Heryawan enggan berkomentar banyak mengenai
janji-janji yang disampaikan pada Erianto secara
langsung. “Banyak hal diluar kebijakan saya dan
kebanyakan bersifat politis. Jadi, saya tidak bisa
berkomentar itu di luar kapasitas saya. Saya
hanya berharap apa yang dijanjikan bisa
terealisasikan, ” paparnya.
Saat ditanya tentang kebijakan Pemda Provinsi
Jawa Barat mengenai janji yang pernah
disampaikan Wakil Bupati Sukabumi pada
Erianto, Ahmad Heryawan juga mengelak. “Itu
bukan kapasitas saya. Urusan janji pejabat
daerah silakan tagih ke pejabat daerah, urusan
janji Persib silakan tanyakan pada Persib. Urusan
U-16 silakan tanya kepada Menpora dan PSSI,
saya tidak bisa menjawab," lanjut Gubernur.
Erianto memang bernasib malang. Dia sempat
disandingkan dengan Pele karena perjalanan
hidupnya mirip dengan pemain legendaris dari
Brasil. Pele terlahir sebagi seorang anak dari
keluarga miskin di sebuah desa bernama
Coracoes, Brasil. Tak disangka, anak dari keluarga
miskin yang tak pernah sekolah tinggi ini akhirnya
sanggup mempersembahkan tiga kali Juara Piala
Dunia (1958, 1962, 1970).
All Star Team Challenge AC Milan Junior Camp,
merupakan suatu wadah yang memungkinkan
pemain muda mendapat program pelatihan demi
merintis jalan menjadi pemain kelas dunia.
Program ini telah berjalan 10 tahun di 180
daerah di 36 negara. Eri terpilih saat dilakukan
penjaringan kategori usia 9-15 tahun.
Seleksi AC Milan Junior Camp berlangsung di Bali
dan Jakarta. Layaklah event ini menjadi dambaan
para atlit muda sepakbola di manapun berada
terutama Indonesia. Erianto memang bukan Pele.
Tapi, ini mungkin sebutir harapan bagi masa
depan sepakbola Indonesia, di mana prestasi dan
kaderisasinya masih dianggap kurang mumpuni.
De originele berichten zijn hiermengalami nasib tragis. Setelah diganjar sebagai
kapten terbaik usai membawa timnya juara di
Milan Junior Camp Day Tournament pada 2010,
sebenarnya dia dijanjikan oleh Menpora Andi
Mallarangeng untuk ke istana menikmati
berbagai jamuan dan bertemu Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Kenyataannya, Erianto harus kembali pulang ke
rumahnya yang hampir rubuh dan menjalankan
rutinitasnya menggembala domba titipan usai
pulang sekolah.
“Saya menyesalkan kejadian yang menimpa
Erianto saat ini, namun saya tidak bisa bertindak.
Ada pejabat yang menjanjikan banyak hal
padanya termasuk main di Persib dan Timnas
U-16 PSSI. Persib itu milik Pemda Kota Bandung
bukan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kalau
Persib di bawah pemerintah provinsi Jawa Barat
semua pasti beres, Erianto tidak akan tragis
seperti ini,” ungkap Gubernur Jawa Barat, Ahmad
Heryawan, pada VIVAnews.com, Selasa 27
Desember 2011.
Heryawan enggan berkomentar banyak mengenai
janji-janji yang disampaikan pada Erianto secara
langsung. “Banyak hal diluar kebijakan saya dan
kebanyakan bersifat politis. Jadi, saya tidak bisa
berkomentar itu di luar kapasitas saya. Saya
hanya berharap apa yang dijanjikan bisa
terealisasikan, ” paparnya.
Saat ditanya tentang kebijakan Pemda Provinsi
Jawa Barat mengenai janji yang pernah
disampaikan Wakil Bupati Sukabumi pada
Erianto, Ahmad Heryawan juga mengelak. “Itu
bukan kapasitas saya. Urusan janji pejabat
daerah silakan tagih ke pejabat daerah, urusan
janji Persib silakan tanyakan pada Persib. Urusan
U-16 silakan tanya kepada Menpora dan PSSI,
saya tidak bisa menjawab," lanjut Gubernur.
Erianto memang bernasib malang. Dia sempat
disandingkan dengan Pele karena perjalanan
hidupnya mirip dengan pemain legendaris dari
Brasil. Pele terlahir sebagi seorang anak dari
keluarga miskin di sebuah desa bernama
Coracoes, Brasil. Tak disangka, anak dari keluarga
miskin yang tak pernah sekolah tinggi ini akhirnya
sanggup mempersembahkan tiga kali Juara Piala
Dunia (1958, 1962, 1970).
All Star Team Challenge AC Milan Junior Camp,
merupakan suatu wadah yang memungkinkan
pemain muda mendapat program pelatihan demi
merintis jalan menjadi pemain kelas dunia.
Program ini telah berjalan 10 tahun di 180
daerah di 36 negara. Eri terpilih saat dilakukan
penjaringan kategori usia 9-15 tahun.
Seleksi AC Milan Junior Camp berlangsung di Bali
dan Jakarta. Layaklah event ini menjadi dambaan
para atlit muda sepakbola di manapun berada
terutama Indonesia. Erianto memang bukan Pele.
Tapi, ini mungkin sebutir harapan bagi masa
depan sepakbola Indonesia, di mana prestasi dan
kaderisasinya masih dianggap kurang mumpuni.