Anggota Komite Eksekutif PSSI, Rhoberto Rouw, menyayangkan sikap pengurus teras PSSI yang tak berani menemui perwakilan dari Persipura Jayapura.
Bertho, sapaannya, merupakan salah satu pengurus teras PSSI, namun sebagai perwakilan dari Papua, ia mendukung keinginan Persipura untuk mendapatkan penjelasan secara gamblang mengapa ‘Mutiara Hitam’ tak didaftarkan ke Liga Champions Asia.
Hari ini, Kamis (8/12/11), Persipura Mania cabang Jakarta yang dikenal dengan sebutan Ogut Persipura Mania (OPM) mendatangi Kantor Sekretariat PSSI untuk menuntut agar PSSI membatalkan keputusan kontroversial mereka itu.
Sekitar 300 perwakilan OPM terlihat melakukan orasi dengan membawa berbagai spanduk besar. Namun, tak satu pun perwakilan PSSI yang datang menemui mereka. Kantor PSSI terlihat tertutup rapat. Bahkan, pintu pagar dan pintu utamanya terlihat dirantai dan digembok.
Hal itu mengundang keprihatinan salah satu anggota Exco PSSI, Roberto Rouw. Dia pun menilai PSSI telah melakukan kebohongan publik terkait keputusan kontroversialnya itu.
"Ini bukti kecintaan teman-teman pecinta bola, khususnya Persipuramania. Persipura bukan wakil Papua saja, tapi juga Indonesia. Ini yang harus garis bawahi," tegasnya.
"Jangan terus bohongi publik. Jangan bikin pernyataan AFC coret Persipura. Persipura tidak dicoret, tapi tidak didaftarkan oleh PSSI," sambungnya.
"Ketum tak daftarkan hak Persipura untuk main di Liga Champions Asia. Mereka tentu saja menuntut pertanggung jawaban yang harus dijelaskan."
"Saya tak tahu mereka takut atau apa. Saya dikasih tahu untuk terima aspirasi. Jelaskan ke masyarakat, jangan ketum bohongi publik. Persipura yang salah tidak ikuti liga yang legal dalam pssi," tandasnya.
PSSI menjelaskan sebelumnya bahwa Persipura tidak didaftarkan karena klub berjuluk Mutiara Hitam itu memilih tampil di kompetisi lama, Indonesia Super League (ISL), yang musim ini tak diakui lagi oleh PSSI namun masih diminati mayoritas klub besar Indonesia.
Persipura menolak tampil di kompetisi resmi PSSI, Indonesian Premier League (IPL) karena kebijakan yang diambil PSSI terhadap kompetisi tersebut dinilai diambil secara sepihak dan sarat kepentingan.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dalam aturannya menetapkan bahwa peserta LCA harus merupakan peserta kompetisi resmi federasi sepak bola suatu negara, namun Persipura menyayangkan sikap PSSI yang langsung memutuskan untuk tidak mendaftarkan Persipura, tanpa meminta keterangan sikap dari AFC seputar kondisi Persipura dan liga di Indonesia
De originele berichten zijn hierBertho, sapaannya, merupakan salah satu pengurus teras PSSI, namun sebagai perwakilan dari Papua, ia mendukung keinginan Persipura untuk mendapatkan penjelasan secara gamblang mengapa ‘Mutiara Hitam’ tak didaftarkan ke Liga Champions Asia.
Hari ini, Kamis (8/12/11), Persipura Mania cabang Jakarta yang dikenal dengan sebutan Ogut Persipura Mania (OPM) mendatangi Kantor Sekretariat PSSI untuk menuntut agar PSSI membatalkan keputusan kontroversial mereka itu.
Sekitar 300 perwakilan OPM terlihat melakukan orasi dengan membawa berbagai spanduk besar. Namun, tak satu pun perwakilan PSSI yang datang menemui mereka. Kantor PSSI terlihat tertutup rapat. Bahkan, pintu pagar dan pintu utamanya terlihat dirantai dan digembok.
Hal itu mengundang keprihatinan salah satu anggota Exco PSSI, Roberto Rouw. Dia pun menilai PSSI telah melakukan kebohongan publik terkait keputusan kontroversialnya itu.
"Ini bukti kecintaan teman-teman pecinta bola, khususnya Persipuramania. Persipura bukan wakil Papua saja, tapi juga Indonesia. Ini yang harus garis bawahi," tegasnya.
"Jangan terus bohongi publik. Jangan bikin pernyataan AFC coret Persipura. Persipura tidak dicoret, tapi tidak didaftarkan oleh PSSI," sambungnya.
"Ketum tak daftarkan hak Persipura untuk main di Liga Champions Asia. Mereka tentu saja menuntut pertanggung jawaban yang harus dijelaskan."
"Saya tak tahu mereka takut atau apa. Saya dikasih tahu untuk terima aspirasi. Jelaskan ke masyarakat, jangan ketum bohongi publik. Persipura yang salah tidak ikuti liga yang legal dalam pssi," tandasnya.
PSSI menjelaskan sebelumnya bahwa Persipura tidak didaftarkan karena klub berjuluk Mutiara Hitam itu memilih tampil di kompetisi lama, Indonesia Super League (ISL), yang musim ini tak diakui lagi oleh PSSI namun masih diminati mayoritas klub besar Indonesia.
Persipura menolak tampil di kompetisi resmi PSSI, Indonesian Premier League (IPL) karena kebijakan yang diambil PSSI terhadap kompetisi tersebut dinilai diambil secara sepihak dan sarat kepentingan.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dalam aturannya menetapkan bahwa peserta LCA harus merupakan peserta kompetisi resmi federasi sepak bola suatu negara, namun Persipura menyayangkan sikap PSSI yang langsung memutuskan untuk tidak mendaftarkan Persipura, tanpa meminta keterangan sikap dari AFC seputar kondisi Persipura dan liga di Indonesia